BMKG Pekanbaru Imbau Warga Waspadai Perubahan Cuaca

PEKANBARU(CR)–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprediksi cuaca di Provinsi Riau pada Kamis, 2 Januari 2025, akan didominasi kondisi udara kabur hingga berawan.

Forecaster BMKG Pekanbaru, Bella R. Adelia, menyampaikan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di berbagai wilayah sepanjang hari.  

Pagi hari, hujan diperkirakan mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Kampar.

Kondisi serupa juga berlanjut siang hingga sore hari, dengan potensi hujan ringan di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Indragiri Hilir.  

Pada malam hari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan meluas ke Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, serta Kota Pekanbaru.

Dini hari, hujan masih akan terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Indragiri Hilir.  

“Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hulu pada pagi, malam, dan dini hari,” kata Bella R. Adelia.  

BMKG mencatat suhu udara di Riau hari ini berada pada rentang 23.0 hingga 33.0 derajat Celsius dengan kelembapan udara mencapai 60–99 persen.

Angin bertiup dari arah barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 10–30 km/jam. Untuk perairan, tinggi gelombang laut diperkirakan berkisar antara 0.50–1.25 meter, termasuk dalam kategori rendah.  

Untuk titik panas di Sumatera, diketahui bahwa hingga pukul 23.00 WIB menunjukkan terdapat 9 titik panas di Sumatera, dengan rincian, Sumatera Barat: 7 titik dan Riau: 2 titik, yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti.  

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca, khususnya potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir atau genangan air di beberapa wilayah," pungkasnya.(MCR/bts)