Hasil Survei: 52 Persen Siswa Tidak Menyukai Rasa dan Kualitas MBG

Nasional Kamis, 13 November 2025 - 12:43 WIB  |   Redaktur : Indra  
Hasil Survei: 52 Persen Siswa Tidak Menyukai Rasa dan Kualitas MBG

Siswa sedang memakan MBG di kelas. (Istimewa)

JAKARTA -- Sebanyak 52 persen siswa disebut tidak menyukai rasa dan kualitas makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan peneliti anak didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Chief of Research and Policy (CISDI). 

Survei dilakukan pada 2.241 responden, namun hanya 1.624 data responden yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan analisis. Teknik pengambilan sampel dalam survei suara anak ini adalah convenience sampling yang mana responden dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan akses ke responden. 

52 persen tidak suka rasa dan kualitas MBG 

Formulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025 responden survei yang masuk tersebar secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat. 

Metode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif. 

Ada 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura. 

Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka. 

"Itu yang paling banyak (tidak disukai) adalah rasa dan kualitas makanan sekitar 52 persen," kata anak," kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, Rabu (12/11/2025). 
 
Jadwal pengantaran makanan yang sering telat Selain itu temuan survei ini juga menunjukkan rasa dan kualitas menjadi alasan terbanyak siswa tidak menyukai MBG dan disusul oleh jawaban menu makanan dan jadwal pengantaran makanan yang sering telat. 

Jika dilihat dari sebaran jawaban berdasarkan wilayah, rasa dan kualitas makanan dominan dipilih tidak disukai ada di wilayah Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, NTB, dan NTT. 

Sementara di wilayah lain seperti Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, jadwal makanan justru merupakan jawaban yang paling banyak dipilih sebagai alasan tidak menyukai MBG. 

"Setelah itu ada menu makanan sekitar 33,5 persen, jadwal makanan sekitar 22,1 persen, lain-lainnya sekitar 17,8 persen, cara penyajian makanan sekitar 13,5 persen, dan tidak ada sekitar 6,4 persen," jelas Peneliti Anak.

(wan/kompas)

Redaktur : Indra





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar