- Cakrawala Riau
- Pekanbaru
- Lembaga Adat Riau Beri Anugerah Ingatan Budi ke Kapolri
Lembaga Adat Riau Beri Anugerah Ingatan Budi ke Kapolri

Kapolri menerima penghargaan dan penabalan gelar dari Lembaga Adat Melayu Riau. (CR/ist)
PEKANBARU(CR)-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapatkan Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). LAM Riau menilai Jenderal Sigit pantas diberikan anugerah karena sejumlah tindak dan perilakunya yang menanamkan budi pekerti dalam memimpin institusi Polri.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Syaukani Alkarim dalam alas pikir penganugerahan adat Ingatan Budi, di Balai Adat Melayu, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/07/2025).
Mengawali sambutannya, Syaukani menyampaikan kalimat dari Raja Ade Haji Ibni Raja Ahmad Ibni Haji Fisabilillah dalam Gruindam Dua Belas 'Barang siapa hendak mengenal orang berbangsa, maka lihatlah kepada budi bahasa'.
Dalam ta'rif Melayu, kata budi merujuk kepada perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas, baik kepada manusia, kepada alam, kepada lingkungan, serta makhluk lainnya.
"Perbuatan itu dilakukan dalam semangat memuliakan nilai-nilai dan keinginan saling memberi kepada sesama makhluk," kata Syaukani.
Syaukani menyampaikan, dalam pandangan Lembaga Adat Melayu Riau, Kapolri Jenderal Sigit telah banyak melakukan perbuatan bertanam budi secara baik dan berkelanjutan. Tindakan bertanam budi itu dilakukan melalui sejumlah program, berbagai inovasi, dan tindakan-tindakan profesional.
"Yang dampak dari kebijakan tersebut sangat banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Riau," katanya.
Syaukani lantas membacakan sejumlah tindakan bertanam budi oleh Jenderal Sigit. Pertama, selama menjadi Kapolri, Jenderal Sigit tidak hanya berhasil menjadikan Polri sebagai institusi yang inklusif dan egaliter.
"Tetapi juga secara maksimal telah berupaya menyelaraskan tindakan dan perbuatan polisi agar dapat Presisi, sejajar, dan selari dengan kepentingan masyarakat," katanya.
Tidak hanya itu, katanya, Kapolri memberikan pengayoman terhadap masyarakat secara humanis dan santun, serta dengan reaksi dan tanggapan yang cepat dan patut.
"Sehingga pada hari ini, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, masyarakat benar-benar dapat merasakan bahwa polisi merupakan satu kesatuan dalam menciptakan keamanan dan kebaikan bersama," jelasnya.
Pada masa kepemimpinan Jenderal Sigit melakukan penindakan hukum dengan tegas yang tidak hanya dilakukan keluar terhadap pihak yang melakukan pelanggaran hukum, tetapi juga dilakukan di internal Polri.
"Pisau hukum polisi tidak hanya tajam keluar, tetapi juga menghunjam ke dalam dan sikap itu diambil oleh Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai tindakan untuk memberikan rasa keadilan bagi semua pihak," katanya.
Selama kepemimpinan Sigit juga sangat peduli dalam penanganan bencana, khususnya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di Riau.
"Pada masa kepemimpinanya yang ditindaklanjuti oleh Kapolda Riau maupun kapolres se-Provinsi Riau, karhutla di Riau relatif telah teratasi," katanya.
Dengan pendekatan humanisme yang menjadi pondasi kebijakannya, Kapolri Jenderal Sigit telah membawa ribuan narapidana tindak pidana teroris kembali ke pangkuan NKRI.
"Yang beberapa di antaranya ditengarai berasal dari Riau. Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengajak mereka untuk menatap masa depan bersama Indonesia dengan semangat dan kesadaran baru, mengajak berjuang di bawah panji-panji keindonesiaan, UUD 45, Pancasila," imbuhnya.
Lebih lanjut, Syaukani menyampaikan, bahwa selama kepemimpinannya dan sesuai arahannya, khususnya di Polda Riau, Polres se-Indonesia menjadikan lembaga adat dan komunitas adat sebagai mitra untuk berpikir dan sahabat bersanding pikiran.
"Setelah membaca fakta, menyelam di kedalaman perbuatan, serta menelisik kebijakan dan kebajikan yang telah ditunjukkan oleh Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, maka setelah silat kata menutup gelanggang, setelah lisan memutus ucap, setelah berumah dalam musyawarah, setelah akhir membulat dalam pembuluh, setelah kata bertepak dalam mufakat, maka kepada Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Lembaga Adat Melayu Riau seraya menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan takzim mempersembahkan Anugerah Adat Ingatan Budi," pungkasnya.(ion/wan/dtc)