Tepis Isu Pertamax Oplosan, Pertamina Jamin BBM yang Dijual SPBU Sesuai Spesifikasi

Nasional Rabu, 26 Februari 2025 - 19:35 WIB  |   Redaktur : Hendri Agustira  
Tepis Isu Pertamax Oplosan, Pertamina Jamin BBM yang Dijual SPBU Sesuai Spesifikasi

Ilustrasi (CR/int)

JAKARTA(CR)-Masyarakat Indonesia dibuat gempar setelah ramai kabar di media sosial mengenai Pertamax oplosan. Makin bikin khawatir karena dalam kabar yang beredar, praktik Pertamax oplosan ini justru dilakukan Pertamina dan dijual di SPBU.

Kabar tentang Pertamax oplosan dari Pertalite yang dijual Pertamina ini muncul usai penetapan dugaan korupsi tentang pengelolaan minyak oleh Kejaksaan Agung kepada Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Setelah ramai mengenai kabar Pertamax oplosan ini, PT Pertamina (Persero) yang diwakili Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso secara tegas membantah kabar tersebut. Pertamax yang beredar di masyarakat bukan hasil oplosan

Marhaban Ya Ramadhan

Fadjar Djoko Santoso mengatakan jika ada kekeliruan tentang kabar yang beredar di masyarakat. “Ini muncul narasi oplosan itu kan juga nggak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kejaksaan,” ujar Fadjar saat menemui awak media di kawasan DPD RI pada Selasa, 25 Februari 2025. “Di Kejaksaan kalau boleh saya ulang, lebih mempermasalahkan tentang pembelian RON 90 dan RON 92, bukan ada oplosan,” imbuhnya.

Dalam dunia perminyakan, RON 90 berarti minyak tersebut memiliki nilai oktan 90 dan sebutan untuk Pertalite di Pertamina. Sedangkan RON 92 adalah sebutan Pertamina untuk Pertamax.

Sudah Sesuai Spesifikasi

Fadjar juga meminta untuk tak perlu khawatir pada Pertamax yang telah beredar di tengah-tengah masyarakat. Ia memastikan jika Pertamina telah mendistribusikan BBM sesuai dengan spesifikasi migas dan aturan dari pemerintah.

“Kami memastikan bahwa yang dijual ke masyarakat adalah sesuai dengan spek yang sudah ditentukan Dirjen Migas,” tegas Fadjar. “Itu berarti ya RON 92 Pertama, RON 90 itu Pertalite,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fadjar mengungkapkan jika kilang di Pertamina belum bisa mengolah minyak mentah. Hal itu yang menyebabkan minyak yang tidak sesuai kilang Pertamina harus diekspor ke luar Indonesia.

Kemudian, Pertamina harus kembali mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan nasional. “Kilang kita belum semuanya ter-upgrade, jadi tidak bisa fleksibel untuk mengolah berbagai minyak mentah,” kata Fadjar.

“Dari segi produksi minyak mentah kita juga masih defisit dibanding konsumsinya, sehingga masih perlu impor,” imbuhnya.

Awal Mula Munculnya Kabar Pertamax Oplosan

Kabar tentang Pertamax oplosan ini karena putusan Kejaksaan Agung dalam dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produksi kilang yang menyeret Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Riva ditetapkan sebagai salah satu dari 7 tersangka menurut hasil keputusan Kejagung pada Senin, 24 Februari 2025.

Dugaan korupsi terjadi pada periode 2018-2023 yang membuat negara merugi hingga Rp193,7 triliun.

Dalam kasus tersebut, salah satu yang dilakukan oleh Riva adalah melakukan pembelian RON 92 dalam hal ini adalah Pertamax namun di lapangan, ia melakukan pembelian RON 90 yakni Pertalite yang diolah lagi.(cr/rls)

Redaktur : Hendri Agustira



H Rudi


Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar