- Cakrawala Riau
- Pekanbaru
- Gubernur Riau Tegaskan Pacu Jalur Asli Kuansing, Bukan Malaysia
Gubernur Riau Tegaskan Pacu Jalur Asli Kuansing, Bukan Malaysia

Tradisi pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau. (CR/dok)
PEKANBARU(CR)-Tradisi pacu jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah viral dan menjadi sorotan karena diduga diklaim sebagai budaya Malaysia oleh sejumlah warganet negeri Jiran tersebut.
"Pacu jalur sudah ada di Malaysia tepatnya di Penang sejak abad ke-12 yang diperkenalkan oleh Datuk Noor Hidayat," tulis akun TikTok @_d54*.
"Pacu jalur asli Malaysia dari nenek moyang kita siapa pun nampak pacu jalur ada di Indonesia itu artificial intelligence (AI)," kata @alifffras**.
"Pacu jalur original from Malaysia," @a.c.a.**08.
Merespons isu ini, Gubernur Riau Abdul Wahid dengan tegas mengatakan pacu jalurmerupakan tradisi asli masyarakat Kuansing yang bahkan telah ada sejak ratusan tahun lalu.
"Pacu Jalur yang berkembang di Riau itu sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan sudah menjadi tradisi. Ini dahulu awalnya sebagai transportasi masyarakat dan mereka coba berlomba dan lomba ini dilestarikan oleh masyarakat di hulu Kuantan," kata Abdul Wahid, Selasa (8/7/2025).
Ia menegaskan, Pacu Jalur bahkan telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Senada dengan Abdul Wahid, Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat mengatakan, Pacu Jalur ini hanya digelar di Kabupaten Kuantan Singingi tidak ada ditemukan di tempat lain.
"Berarti itu menandakan pelestarian buaya itu ada di Kuantan Singingi. Klaim ini kan dark-nya media sosial, yang jelas kita fokus saja ke pelestarian bagaimana ke depannya Pacu Jalur ini tetap eksis, dilestarikan dan tentunya ada inovasi-inovasi baru dan mendatangkan lebih banyak wisatawan yang ke Teluk Kuantan," pungkasnya.
Sebelumnya, fenomena aura farming menjadi perbincangan hangat di media sosial, khususnya di TikTok. Istilah ini menjadi sorotan global setelah gerakan khas dari tradisi pacu jalur asal Riau ditiru oleh klub sepak bola ternama dunia, Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan.
Gerakan tarian penuh percaya diri bocah-bocah pendayung di ujung perahu tradisional itu dianggap memiliki daya pikat kuat yang menggambarkan "aura" yang keren dan autentik.(wan/bbs)