Ada Dugaan Money Politik

Tim Hukum Bermarwah Lapor Bawaslu

Politik Selasa, 26 November 2024 - 08:36 WIB
Tim Hukum Bermarwah Lapor Bawaslu

MELAPOR: Tim hukum Bermarwah saat melaporkan dugaan money politik di Bawaslu Riau. (rpg)

PEKANBARU (RAN)- Jelang hari pencoblosan yang semakin dekat, Tim Divisi Hukum Paslon Bersama Membangun Riau Abdul Wahid-SF Hariyanto (Bermarwah) membuat laporan resmi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau. Hal ini dikarenakan adanya dugaan money politik yang semakin meresahkan.

 

Tim Divisi Hukum Bermarwah  yang melapor ke Bawaslu terdiri dari Jamadi SSH, Ade Putra Purba SH, Johanes I Nainggolan SH MH, David SianturinSH MH dan Mulyadi R Manalu SH MH mendatangi Bawaslu Provinsi Riau. Kedatangan tim ini mengadukan dugaan money politik yang diduga dilakukan oleh Tim Paslon Calon Gubernur Riau yang dilengkapi bukti dan data yang juga diserahkan ke Bawaslu Riau.

 

Dugaan money politik ini terjadi dibeberapa wilayah Pekanbaru yaitu di Kelurahan Muara Fajar dan Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan  Rumbai, Keluragan Air Dingin, Kecanatan Bukit Raya, Keluragan Rintis, Kecamatan Lima Puluh. Aksi money politik ini dengan besaran uang yang diterima masyarakat bervariasi mulai dari Rp50.000 sampai dengan Rp200.000.

 

“Jadi ini sudah sangat meresahkan. Untuk itu kami langsung ke Bawaslu Riau. Kami juga telah menyerajkan bukti-bukti berupa foto, vidio, rekaman percakapan dan data-data kepada Bawaslu Provinsi Riau,“ terang Juru Bicara Divisi Hukum Bermarwah Jumadi SH MH.

 

Bahkan, ia menambahkan, dalam rekaman telepon salah seorang penerima uang  berinisial "R" ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengaku sebagai koordinator tim membenarkan telah menerima uang yang diduga dari salah satu tim paslon.

 

Hal senada disampaikan Tim Divisi Huk Bermarwah Ade Putra Purba,SH. Menurutnya, bukti money politik tersebut telah dibagi-bagikan ke masyarakat sesuai dengan data dan telah mencoreng nilai-nilai pesta demokrasi negeri ini.

 

”Informasi yang kami dapatkan money politik seperti ini tidak hanya terjadi diwilayah pekanbaru namun juga terjadi di wilayah kota dan kabupaten lainnya yang kami duga terjadi secara terstruktur, masif dan sistematis,” sambungnya didampingi Tim lainnya Johannes I Nainggolan SH MH.

 

Menanggapi hal tersebut Ketua Bawaslu Riau Alnofrizal mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti informasi awal tersebut. Hal itu tentunya harus mengacu pada aturan dan mekanisme yang berlaku.

“Ini baru informasi awal. Saya belum dapat gambaran detailnya. Tapi informasinya akan kita tindaklanjuti dengan menurunkan tim ke lokasi,” ujar Alnof.(win)





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar