Jikalahari dan Greenradio Gandeng Media di Riau Peduli Isu Lingkungan

Riau Kamis, 15 Mei 2025 - 21:53 WIB  |    Reporter : Pion Nasapri   Redaktur : Hendri Agustira  
Jikalahari dan Greenradio Gandeng Media di Riau Peduli Isu Lingkungan

Koordinator Jikalahari, Okto Yugo Setyo ketika menyampaikan materi dalam acara workshop dan fellowship di Hotel Pangeran, Pekanbaru. (CR/Pion Nasapri)

PEKANBARU(CR)-Organisasi non Pemerintah (NGO) Jikalahari bersama Greenradio Online menggelar workshop dan fellowship bagi wartawan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Kamis (15/05/2025) pagi hingga sore. Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu menghadirkan empat narasumber, ahli di bidang lingkungan.

Adapun tema workshop dan fellowship kali ini adalah Penyelamatan Hutan Provinsi Riau dan Akses Pengelolaan Berbasis Masyarakat. Dalam kesempatannya, Koordinator Jikalahari, Okto Yugo Setyo menguak bagaimana tata kelola korporasi terhadap perusakan lingkungan khususnya hutan dan sistem ganti rugi yang tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat tempatan.

Sementara narasumber lainnya, Made Ali menjelaskan permasalahan hukum dan undang-undang terkait implementasi HTI dan pembukaan lahan hutan. Bagi Made Ali, kebijakan-kebijakan pembukaan lahan HTI bagi korporasi hanya menguntungkan pihak korporasi saja.

Bahkan, kebijakan pembukaan lahan hutan itu bisa menyeret sejumlah pemimpin daerah ke meja hijau, terkait surat izin pembukaan lahan HTI. Salah seorang narasumber dari Society of Indonesian Environmental Journalist, Andi Fachrizal memaparkan secara detail bagaimana mengemas berita lingkungan yang menarik dan dipahami oleh pembaca.

“Kita hari ini mengadakan workshop dan fellowship bagi wartawan media cetak dan online di Pekanbaru. Melalui kegiatan ini, kita ingin media ikut berpartisipasi dalam kegiatan mengeksplorasi isu-isu permasalahan lingkungan," tutur Koordinator Jikalahari, Okto Yugo Setyo sembari mengatakan bahwa workshop bertujuan untuk mengajak wartawan di Pekanbaru memahami isu-isu masalah lingkungan, hutan khususnya.

Sementara itu, Sari dari Greenradio Online menuturkan, selama ini Jikalahari belum pernah mengajak media untuk mengekspose kegiatan mereka di lapangan. "Melalui workshop, Jikalahari mendorong wartawan di Pekanbaru untuk aktif memberitakan masalah perusakan lingkungan, khususnya hutan. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui apa yang terjadi terhadap lingkungan saat ini," pungkas Sari.

Di penghujung acara, Jikalahari dan Greenradio Online juga memberikan kesempatan kepada para wartawan di Pekanbaru untuk mendapatkan beasiswa sebesar Rp5 juta, jika karya tulisnya terpilih sebagai juara.(ion/*)

Laporan : Pion Nasapri
Redaktur : Hendri Agustira





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar