Jadi Ikon Baru

Sempat Dikritik, Pj Bupati Jelaskan Makna Filosofi Tugu Ikan

Kampar Sabtu, 14 Desember 2024 - 07:04 WIB
Sempat Dikritik, Pj Bupati Jelaskan Makna Filosofi Tugu Ikan

Pembangunan tugu tiga ikan di bundaran jalan M Yamin Bangkinang Kota dalam tahap finishing, Jumat (13/12/2024).

BANGKINANG (CR) – Pembangunan Tugu ikan di bundaran depan pendopo Rumah Dinas Bupati Kampar Jalan M Yamin Bangkinang Kota sempat menuai kritik beberapa warga yang tak sependapat. Meski demikian tahapan pekerjaan lanjut terus.

 Pj Bupati Kampar, Hambali mengatakan bahwa tugu itu jadi ikon dan ada filosofinya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pembangunan tugu tiga ikan yakni ikan Patin, ikan Toman dan ikan Tapa di bundaran jalan M Yamin ini ada filosofinya. Ada tiga  ikan, ada ikan patin yang mana daerah Kabupaten Kampar penghasil ikan patin yang terbesar.

"Ikan patin ini bibitnya berasal dari Thailand dan berhasil dikembangkan di Kabupaten Kampar. Ini menjadi sumber penghasilan masyarakat kita. Dan menjadi sentra patin," jelas Hambali, Jumat (13/12/2024).

Hambali menjelaskan, ikan Toman termasuk ikan langka. Dan tidak semua tempat ada ikan Toman ini. Ikan Toman ini ada di daerah XIII Kota Kampar. Dan mendapatkannya sangat susah. Pemancing mania biasanya memancing ikan Toman ini di PLTA Koto Panjang XIII Koto Kampar ini.

"Dengan banyak yang memancing di  PLTA mencari ikan Toman akan menjadi daya tarik pariwisata daerah," kata Hambali

Hambali menambahkan, sementara ikan Tapa, adalah ikan kebanggaan masyarakat Kabupaten Kampar. Ikan Tapa ini ikan endemik Kabupaten Kampar.

"Kalau hari Raya Enam warga mengupayakan makan ikan Tapo. Walaupun sekarang sudah mencari ikan Tapa dan harga juga lumayan mahal," jelas Hambali

Hambali menjelaskan, ini menandakan masyarakat Kampar punya selera. Berarti masyarakat Kampar suka  tantangan. Untuk membeli ikan Tapa ini tentu semangat bekerja. Ini melambangkan kesuksesannya.

"Kalau hari Raya Enam ini, warga Kampar yang di perantauan di Malaysia, Jakarta, Tanjungpinang, Sungai Apit, pulang kampung karena rindu makan ikan Tapa," kata Hambali.

"Nanti kalau ada lewat Kota Bangkinang tentu akan  ada bertanya kenapa ikan Patin, ikan Toman dan ikan Tapa ini jadi ikon maka itulah penjelasannya ," ujar Hambali.(abd)





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar