- Cakrawala Riau
- Riau
- Kebakaran Hutan dan Lahan di Kampar Belum Berhasil Dipadamkan
Kebakaran Hutan dan Lahan di Kampar Belum Berhasil Dipadamkan

Kondisi kebakaran hutan dan lahan di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. (CR/MP)
PEKANBARU(CR)-Api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, masih membara, Minggu (29/06/2025). Hal ini membuat udara di wilayah sekitar mulai tercemar asap.
Kepala Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, Chaerul Gintin ketika dikonfirmasi mengatakan anggotanya tengah melakukan pemadaman di lokasi. Meski sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang tadi malam, api tak kunjung padam. Malah, asap semakin banyak.
"Tim kami pagi ini melanjutkan pemadaman karhutla di Desa Karya Indah. Hujan tadi malam tak begitu berdampak di lahan gambut yang terbakar," ujar Chaerul seperti dilansir dari kompas.com, Minggu (29/06/2025).
Chaerul menyebut kondisi kebakaran masih parah dan arealnya cukup luas. Api memang tidak muncul di permukaan lahan, tetapi bara api di dalam gambut memicu asap yang banyak. "Hari ini tim fokus memadamkan titik asap," sebut Chaerul.
Petugas Manggala Agni bersama Polri dan TNI sudah dua hari berjibaku memadamkan api di lahan yang hampir setiap tahun terbakar. Pada hari kedua ini, pemadaman karhutla dibantu satu helikopter water bombing untuk penyiraman dari udara. "Karena kebakaran dan asap masih besar, jadi dibantu heli water bombing," kata Chaerul.
Titik api kebakaran gambut ini berada di perbatasan Kabupaten Kampar dengan Kota Pekanbaru. Lokasinya cukup dekat dari pusat Kota Pekanbaru, hanya sekitar 6 kilometer. Banyaknya asap yang dihasilkan dari kebakaran gambut mengancam ibu kota Provinsi Riau diselimuti kabut asap.
Cuaca tadi pagi di Pekanbaru tampak sudah mulai berkabut dan tercium bau asap kebakaran lahan. Namun, berdasarkan penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, udara berkabut bukan karena asap karhutla.
"Mist atau halimun. Ini merupakan fenomena cuaca berupa kumpulan tetesan air kecil yang melayang di udara dekat permukaan tanah. Mist ini sering terlihat seperti kabut tipis yang mengurangi jarak pandang, tetapi tidak setebal kabut (fog)," kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Bibin Sulianto.
Bibin mengatakan, titik api karhutla di Desa Karya Indah belum terdeteksi oleh satelit BMKG. Kebakaran diketahui sejak Jumat (27/06/2025) malam. "Belum terdeteksi satelit kami (karhutla) Karya Indah. Di satelit tidak terdeteksi karena luasan dan suhunya tidak memenuhi spesifikasi satelit. Jadi kami belum bisa memastikan (ke mana arah asap)," kata Bibin.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Kampar sudah turun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab karhutla di Desa Karya Indah. Petugas meminta keterangan sejumlah saksi sebagai langkah awal penyelidikan.(cr/kc)