Wali Kota Pekanbaru Pastikan 1.470 Anak Putus Sekolah Kembali ke Bangku Pendidikan

Pekanbaru Jumat, 22 Agustus 2025 - 12:37 WIB  |   Redaktur : Indra  
Wali Kota Pekanbaru Pastikan 1.470 Anak Putus Sekolah Kembali ke Bangku Pendidikan

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho (Istimewa)

PEKANBARU -- Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menegaskan, sebanyak 1.470 anak-anak yang putus sekolah di Kota Pekanbaru akan kembali dihantarkan ke sekolah melalui program Zero Putus Sekolah yang tengah digencarkan.

Sebanyak 1.470 anak putus sekolah di Kota Pekanbaru saat telah terdata oleh Pemerintah Kota.

"Anak putus sekolah itu kita tarik ke sekolah negeri maupun swasta yang sudah dianggarkan melalui BOSDA. Karena banyak sekolah negeri yang tidak mampu menampung,” ujar Agung Nugroho, Kamis (21/8/2025).

Agung menekankan agar seluruh anak yang terdata segera bisa kembali bersekolah. Menurutnya, pendidikan adalah hak dasar yang tidak boleh tertunda.

"Secepatnya harus bisa sekolah. Tidak boleh ada lagi anak di Pekanbaru yang putus sekolah,” tegasnya.

Program Zero Putus Sekolah sendiri merupakan kebijakan yang digagas langsung oleh Wali Kota Agung Nugroho.

Program ini menargetkan anak-anak tingkat SD dan SMP yang sebelumnya terpaksa berhenti sekolah agar bisa kembali melanjutkan pendidikannya.
 
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyampaikan, penjaringan anak putus sekolah dilakukan oleh pihak kelurahan dibantu oleh kader posyandu. 

"Sudah ada lebih seribuan anak putus sekolah terdata. Data itu yang mendaftar melalui posyandu," ujarnya, belum lama ini.

Ia menjelaskan, program ini mencakup pembiayaan sekolah formal maupun pendidikan kesetaraan Paket A dan B. Jamal mengajak orang tua memanfaatkan kesempatan ini, terutama bagi keluarga yang kesulitan membayar biaya sekolah atau menebus ijazah dan rapor anak.

Bagi anak yang terhambat melanjutkan pendidikan karena tunggakan di sekolah swasta, pihak kelurahan akan membantu mengurus ke Dinas Pendidikan untuk difasilitasi agar dapat kembali belajar.

"Ini kesempatan baik ya untuk mengembalikan anak-anak kita ke bangku sekolah," tuturnya.

Sebelumnya, Jamal juga pernah mengungkapkan bahwa upaya Pemko Pekanbaru untuk mewujudkan zero putus sekolah tak hanya sebatas membiayai pendidikan bagi anak-anak sekolah. Tetapi juga berusaha menebus ijazah yang tertahan yang menjadi penyebab anak tidak bisa lagi melanjutkan sekolah.

Ia mengatakan, ada seorang anak yang ijazahnya tertahan di sebuah yayasan pondok pesantren. Utang biaya sekolah yang menumpuk hingga Rp25 juta membuat si anak tak bisa melanjutkan pendidikan, karena ijazah masih tertahan sekolah.

"Dia tidak bisa bayar biaya pendidikan sejak awal masuk sekolah. Kami sedang bernegosiasi agar ijazah itu bisa ditebus," ungkap Abdul Jamal. 

Situasi itu bukan satu-satunya. Dari berbagai penjuru, tim Disdik menemukan beragam kisah serupa dalam program penjaringan anak putus sekolah yang sedang digalakkan.

"Mayoritas dari mereka berhenti sekolah karena faktor ekonomi. Ada yang menunggak biaya sekolah, ada pula yang tidak memiliki seragam dan alat tulis," katanya.

(wan/bbs)
 

Redaktur : Indra





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar