Kuasai Lahan TNTN Sejak 2004, Warga Bagan Limau Serahkan Ribuan Hektare ke Negara

Pelalawan Kamis, 31 Juli 2025 - 15:22 WIB  |   Redaktur : Indra  
Kuasai Lahan TNTN Sejak 2004, Warga Bagan Limau Serahkan Ribuan Hektare ke Negara

Penyerahan lahan di kawasan Tesso Nillo kepada Satgas PKH (Istimewa)

Pelalawan -- Masyarakat Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan menyerahkan lahan yang mereka kuasai ke negara melalui Satgas Penertiban Kawasan Hutan  (PKH). Lahan tersebut sudah mereka kelola sejak tahun 2004 hingga kini.

Kepala Desa Bagan Limau, Syarifudin, menyatakan komitmen warganya untuk mendukung penataan dan penertiban kawasan hutan konservasi tersebut.

Syarifudin mengungkapkan bahwa masyarakat Bagan Limau sangat kooperatif dalam setiap diskusi yang telah berulang kali dilakukan terkait penyelesaian masalah ini.

"Kami insya Allah dari Bagan Limau sangat kooperatif. Dengan kooperatif ini mempermudah proses pemerintah di dalam menata, menyusun sehingga dengan langkah-langkah yang kami lakukan, tentunya pemerintah akan memperhatikan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh masyarakat Bagan Limau," ujar Syarifudin diwawancarai dalam kegiatan penyerahan simbolis 3 ribu hektare lahan warga, Rabu (30/7/2025).

Menurut data awal yang dimiliki Desa Bagan Limau, masyarakat setempat menguasai lahan di dalam TNTN seluas kurang lebih 1.046,3 hektare.

Selain itu, terdapat juga penguasaan lahan oleh masyarakat dari luar Bagan Limau seluas lebih dari 2.000 hektare.

Data ini, meskipun belum diverifikasi oleh tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Hutan (PKH), telah dikumpulkan secara detail sejak tahun 2022 dengan metode by name by address.
 
"Itu berdasarkan data yang kami miliki saat ini ya, tapi belum diverifikasi oleh tim satgas," jelas Syarifudin.

Syarifudin berharap, dengan pendekatan persuasif dan kooperatif yang mereka lakukan, pemerintah dapat segera hadir untuk menyelesaikan masalah di TNTN.

Khususnya bagi masyarakat Bagan Limau, ia berharap adanya peningkatan kesejahteraan dan kepastian hukum.

"Mudah-mudahan dengan cara-cara persuasif kemudian cara kooperatif yang kami lakukan, pemerintah hadir untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam taman nasional Tesso Nilo, khususnya yang dalam hal ini tentunya kami ingin membuat masyarakat Bagan Limau jauh lebih sejahtera, memiliki kepastian hukum yang pasti, sehingga tidak lagi ada persoalan-persoalan terkait masalah taman nasional Tesso Nilo," harapnya.

Secara lebih rinci, Syarifudin menyebutkan bahwa ada 421 Kepala Keluarga (KK) warga Bagan Limau yang teridentifikasi menggarap lahan di dalam TNTN dengan total luasan 1.046,3 hektare.

Komitmen masyarakat ini tercermin dari kesediaan mereka untuk menyerahkan lahan yang selama ini digarap secara sukarela kepada negara melalui Satgas PKH.

Ia menambahkan, warga desa telah mulai menggarap lahan di TNTN, sejak dari tahun 2004.

Ditanyai soal bagaimana cara masyarakat bisa menguasai lahan di TNTN, apakah sama dengan di desa lain yang disinyalir melibatkan tokoh setempat, Syarifudin mengaku kurang mengetahuinya.

"Di sini kurang lebih gitu, masalah beli atau gimana kita kurang tahu, kita tahunya dibuka 2004 dengan ekskavator di-stacking lah," pungkasnya.

Dengan penyerahan ini, total lahan yang berhasil dikuasai kembali negara di kawasan TNTN mencapai sekitar 5.000 hektare. Proses ini dilakukan secara bertahap dari berbagai kelompok masyarakat dengan luas lahan yang bervariasi.

"Alhamdulillah dalam tiga minggu terakhir selalu ada penyerahan signifikan setiap pekan. Kegiatan simbolis ini sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat," ujar Komandan Satgas PKH, Mayjen TNI Dody Triwinarto.

"Kurang lebih sudah 4.700-an hektare, dan proses ini terus berlanjut. Insya Allah pekan depan akan ada lagi dari warga yang menyadari pentingnya konservasi hutan," tambahnya.

Mayjen Dody memastikan seluruh lahan yang dikembalikan akan direstorasi sebagai bagian dari perlindungan kawasan konservasi. Ia menyebut penyerahan ini dilakukan setelah warga mendapatkan sosialisasi terkait status lahan dan konsekuensi hukumnya.

"Tadi masyarakat sudah kita kumpulkan dan disosialisasikan. Mereka sudah memahami pentingnya langkah ini," ucapnya.

(wan/bbs)

Redaktur : Indra





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar