50 Tahanan Lapas Kutacane Kabur Jelang Buka Puasa, 12 Sudah Tertangkap

KUTACANE(CR)-Jelang waktu berbuka puasa, Senin (10/03/2025), puluhan narapidana di Lapas II B Kutacane, Aceh Tenggara berhamburan keluar melarikan diri. Petugas Lapas dan pihak kepolisian tampak kewalahan mengejar para tahanan.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, terlihat tahanan melarikan diri melalui atap lapas dan pintu gerbang utama. Atas kejadian tersebut, aktivitas jalan raya sempat macet, karena banyak tahan berhamburan lari keluar dan masyarakat melihat kejadian itu.

Informasi dari masyarakat mengatakan, sekitar puluhan tahanan berhamburan melarikan diri ke berbagai arah. “Ada juga tahanan yang kabur tertangkap sebagian berhasil melarikan diri,” kata sumber tersebut.

Aparat kepolisian dan petugas lapas sempat kewalahan menghadapi tahanan yang begitu banyak melarikan diri. Sebanyak 12 tahanan sudah berhasil ditangkap, untuk tahanan yang kabur masih dalam pengejaran pihak yang berwajib. Sementara kondisi dalam lapas saat ini belum kondusif, terlihat tahanan masih berada di lapangan, belum ada yang masuk kedalam sel tahanan.

"12 orang sudah tertangkap, yang belum tertangkap 38 orang,"  kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh Yan Rusmanto kepada wartawan, Senin (10/03/2025).

Napi yang belum tertangkap masih diburu tim gabungan. Menurutnya, jumlah napi di lapas tersebut berjumlah 368 orang. "Jumlah narapidana di dalam lapas saat ini 318 orang," ujar Yan.

Sebelumnya, napi Lapas Kutacane, Aceh ramai-ramai kabur dari penjara. Mereka melarikan diri menjelang waktu berbuka puasa. Mereka kabur ke arah penjual takjil yang berjualan di depan lapas. Beberapa napi yang kabur tidak mengenakan baju hanya memakai celana. Mereka lari ke arah warga yang sedang berada di lokasi.

Sejumlah petugas berusaha menangkap para napi. Namun mereka sebagian berhasil lolos. Aksi napi tersebut kabur menyita perhatian warga sehingga aris lalulintas di lokasi macet. "Tadi saya lihat langsung (mereka kabur) karena pas lagi beli takjil," kata seorang warga Aceh Tenggara, Fahmi.(cr/lgc/dts)