- Cakrawala Riau
- Pendidikan
- Bahas Pendidikan, PCR Hadirkan Pendiri Youth Laboratory Indonesia
Grand Open house BK Fair 2024
Bahas Pendidikan, PCR Hadirkan Pendiri Youth Laboratory Indonesia

Narasumber Dr Muhammad Faisal, Pendiri Youth Laboratory Indonesia dalam sesi materi yang dimoderatori oleh Edi Tri Prayitno SIKom MIKom di GSG PCR, Selasa (26/11/2024). (pcr)
PEKANBARU (RAN) – Membahas problematikan pendidikan saat ini, Politeknik Caltex Riau (PCR) kembali menggelar grand open house BK Fair di Hall Gedung Serba Guna PCR, Selasa (26/11/2024). Sebagai pemateri PCR mendatangkan Pendiri Youth Laboratory Indonesia, Dr Muhammad Faisal.
Adapun tema yang diangkat pada BK Fair 2024 adalah "Tantangan dan Kesempatan Pendidikan di Era Saat Ini". Lebih dari 200 peserta ikut dalam kegiatan ini, mulai dari siswa, wali murid dan juga guru dari beberapa sekolah di Provinsi Riau.
Dalam sesi materi yang dimoderatori oleh Edi Tri Prayitno SIKom MIKom. Pada kesempatan ini, Faisal memaparkan lahirnya generasi-generasi dengan sebutannya masing-masing. Seperti generasi Baby Boomers, Generasi X, Y, Z, maupun generasi Alpha hari ini.
Faisal juga menyinggung generasi hari ini yang dilabeli generasi cemas, sehingga menghadirkan generasi Fomo (Fear of Missing Out) yang menggambarkan rasa takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu, dan setelahnya juga hadir YOLO (You Only Live Once) untuk menggambarkan orang yang memanfaatkan setiap kesempatan demi menikmati hidup.
Selain itu, Faisal menyebut buka beberapa ciri generasi muda hari ini. Aatara lain Lipstick Effect, di mana saat ekonomi sedang tidak baik tapi anak mudanya gemar belanja. Kemudian anak-anak muda juga mudah stres dan memiliki kecenderungan mudah bosan.
"Upaya awal yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran anak muda untuk mandiri berpikir, memecahkan masalah, yang kemudian menghasilkan kegigihan. Tidak langsung down atau lari saat menghadapi masalah," ujarnya.
Kemudian, tantangan lain di era ini adalah kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) yang fase hari ini memasuki fase ketiga dan diprediksi akan segera memasuki fase ke empat. Fase ketiga saja AI sudah pintar, sudah bisa memberi keputusan.
"Nah, ruang untuk inovasi ada di mana? Kemungkinan inovasi di era ini adalah orang yang bisa memiliki pemahaman mendalam. Anak muda sekarang mudah terdisktrasi. Sehingga perlu dibentuk kemampuan atensi atas sesuatu untuk durasi yang lama, agar tidak mudah teralihkan," terang Faisal.
Terkait kehidupan di sekolah dan peran orangtua, menurut Faisal orangtua hari ini menggunakan pendekatan helicopter parenting. Di mana pengawasan orang tua seperti helikopter, sering ikut campur memecahkan masalah anak-anak mereka.
Direktur Politeknik Caltex Riau diwakili Maksum Rois Adin Saf SKom MEng menyampaikan, kegiatan bagi guru-guru BK ini rutin diadakan di PCR, sejak 2014. Ia berharap kerja sama PCR dengan guru-guru BK SMA/SMK di Riau dan di provinsi sekitar bisa terus terjalin. PCR dan guru-guru BK bisa saling membantu, saling melengkapi sehingga masing-masing tujuan bisa dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada kegiatan ini, PCR juga berkolaborasi bersama stasiun belajar memberikan pelatihan mulai dari bagaimana untuk menjadi seorang konten kreator dan design game. Selain itu, PCR turut memberikan wawasan kepada para Guru BK terkait bagaimana pemanfaatan Artificial Intellegence (AI) yang disampaikan oleh staf pengajar dari Program Studi Magister Terapan Teknik Komputer Ananda PhD.(win)