- Cakrawala Riau
- Pendidikan
- Pengintegrasian Teknologi AI dan AR pada Pembelajaran, FKIP Unri Latih Guru SDN 79 Pekanbaru
Pengintegrasian Teknologi AI dan AR pada Pembelajaran, FKIP Unri Latih Guru SDN 79 Pekanbaru
Tim FKIP Unri dan Kepala Sekolah SD Negeri 79 Pekanbaru berserta para guru mengabadikan moment bersama. (CR/istimewa)
PEKANBARU(CR)-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau melaksanakan Sosialisasi Pengintegrasian Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR) dalam Pembelajaran bagi guru-guru SD Negeri No. 79 Pekanbaru pada Sabtu (25/10).
Program hasil kerja sama antara FKIP Universitas Riau dan SD Negeri No. 79 Kota Pekanbaru ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi digital guna menciptakan pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik abad ke-21. Tim pengabdian dosen FKIP Universitas Riau yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas Prof. Dr. Hadriana, M.Pd., Prof. Dr. Yustina, M.Si., Dr. Dedi Futra, S.Pd., M.Sc., Dr. Indra Primahardani, S.H., M.H., Imelda Afrilia, M.Si., dan Vinda Sulvitri, S.T., M.M.
Koordinator Program Studi S3 Pendidikan Doktor FKIP Universitas Riau, Prof. Dr. Hadriana, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tridarma perguruan tinggi dalam memperkuat literasi digital guru. “Guru perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, kreatif, dan sesuai dengan karakter generasi digital. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa penguasaan teknologi adalah bagian dari kompetensi profesional guru masa kini,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Dr. Indra Primahardani, S.H., M.H. dan Dr. M. Yogi Riyantama Isjoni, S.E., M.M. hadir sebagai narasumber utama. Dr. Indra membawakan materi tentang penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran, yang membantu guru menyusun ide pembelajaran kontekstual serta merancang kegiatan berbasis projek yang efisien dan kreatif.
“AI bukan untuk menggantikan peran guru, tetapi menjadi alat bantu yang memperluas cara berpikir dan memperkaya proses belajar. Guru dapat memanfaatkannya untuk menyesuaikan gaya pembelajaran dengan kebutuhan unik setiap siswa,” jelas Dr. Indra.
Sementara itu, Dr. Yogi menjelaskan pemanfaatan Augmented Reality (AR) sebagai media interaktif yang memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman visual tiga dimensi. “Teknologi AR menghadirkan dunia belajar yang lebih nyata. Siswa dapat memahami konsep yang sulit secara visual, sementara guru dapat membangun pembelajaran yang lebih eksploratif dan menyenangkan,” tutur Dr. Yogi.
Menambahkan hal tersebut, Prof. Dr. Yustina, M.Si. menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesiapan guru menghadapi transformasi digital di sekolah dasar. “Integrasi AI dan AR dalam pembelajaran bukan sekadar tren teknologi, melainkan upaya strategis untuk memperdalam interaksi belajar. Guru yang mampu memanfaatkan teknologi secara cerdas akan menciptakan ruang belajar yang lebih kolaboratif dan bermakna,” ungkap Prof. Yustina.
Kegiatan yang diikuti oleh 17 guru SD Negeri No. 79 Pekanbaru ini berlangsung aktif dan interaktif. Para peserta berdiskusi, bereksperimen dengan aplikasi berbasis AI dan AR, serta mencoba mengintegrasikannya dalam pembelajaran tematik yang kontekstual dan kreatif.
Kepala SD Negeri No. 79 Pekanbaru, Wardina, S.Pd., memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “Pelatihan ini memberikan pengalaman baru yang sangat berharga bagi guru. Banyak ide praktis yang bisa langsung diterapkan di kelas. Kami berharap FKIP Universitas Riau terus menjadi mitra dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, FKIP Universitas Riau menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi pendidikan dasar yang adaptif terhadap kemajuan teknologi, dengan mengintegrasikan AI dan AR sebagai langkah strategis untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan berorientasi pada penguatan keterampilan abad ke-21.(cr/mal)








