Salah Satu Korban Terpaksa Dilarikan ke RS Petala Bumi

Diduga Keracunan Makanan, 14 Penyandang Disabilitas Muntah-muntah

Peristiwa Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:45 WIB  |   Redaktur : Hendri Agustira  
Diduga Keracunan Makanan, 14 Penyandang Disabilitas Muntah-muntah

Seorang korban yang diduga keracunan makanan dirawat di RS Petala Bumi. (CR/MCR)

PEKANBARU(CR)-Sebanyak 14 orang anak magang pelatihan UPT Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa di UPT Dinas Sosial Provinsi Riau diduga keracunan makanan, Jumat (21/02/2025) siang. Satu orang kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Petala Bumi, Pekanbaru.

Informasi yang dirangkum, peristiwa itu berawal para penyandang disabilitas mengalami gejala masuk angin hingga muntah-muntah. Namun, jumlah penyandang yang mengeluhkan hal sama semakin bertambah.

Kejadian ini terjadi di kantor PT Disabilitas Nusantara yang berlokasi di belakang kawasan Lancang Kuning, Kecamatan Rumbai. Satu orang korban, Adinda Rossi (20), harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. "Gejalanya awalnya muntah-muntah kemarin siang. Kami kira karena masuk angin," kata Mono salah satu orang tua korban, Sabtu (22/02/2025).

Marhaban Ya Ramadhan

Mono menjelaskan setelah malam hari, korban yang muntah-muntah bertambah menjadi 14 orang. "Kejadiannya di Kantor PT Disabilitas Nusantara. Penyebab keracunan diduga karena makanan. Terus, PT Disabilitas Nusantara sedang melakukan observasi dan pihak rumah sakit menunggu hasil laboratorium," kata Mono.

Untuk diketahui saat ini satu orang korban Adinda Rossi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Petala Bumi. Sementara korban lainnya sudah diperbolehkan untuk pulang.

Sementara itu, Kabag Tata Usaha RS Petala Bumi Raja Jeihan Zhaputa mengatakan saat ini tersisa 1 orang disablitas yang masih dirawat. Sedangkan 13 orang sudah diperbolehkan pulang. "Untuk yang rawat inap satu orang. Namanya Adinda Rossi umur 19 tahun," kata Jeihan.

Jeihan mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan secara rinci penyebab yang dialami para penyandang disabilitas itu karena hasil labor terhadap sample muntah para pasien belum keluar. "Masih dicurigai (keracunan makanan) karena gejalanya sama, muntah-muntah semua saat bersamaan," ucap Jeihan.

Redaktur : Hendri Agustira



H Rudi


Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar