- Cakrawala Riau
- Hukrim
- Suami Tega Bunuh Istri Ngaku Dituntun Suara Gaib Lari ke Hutan
Dua Hari BesSembunyi Akhirnya Ditangkap Polres Kuansing
Suami Tega Bunuh Istri Ngaku Dituntun Suara Gaib Lari ke Hutan

Tersangka pembunuh istri digiring anggota Sat Reskrim Polres Kuansing. (CR/rp)
TELUKKUANTAN(CR)-EA (48), ASN di lingkungan Pemkab Kuansing yang tega membunuh istri seorang guru di Kuansing bernama Juniwarti, akhirnya ditangkap pihak Polres Kuansing di Muara Lembu, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing, pada Rabu (26/02/2025) sekira pukul 09.30 WIB.
Sekira pukul 11.20 WIB, pelaku sudah dibawa ke Mapolres Kuansing untuk dilakukan interogasi secara intensif oleh pihak penyidik. Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang bersama Kasat Reskrim AKP Shilton langsung melakukan interogasi terhadap pelaku.
Banyak yang diceritakan pelaku di hadapan penyidik tentang dirinya yang tega menghabisi nyawa istrinya secara sadis. Mulai dari kecewa dengan sang istri yang diduga sudah mulai tak setia. Juga soal mistis yang disebut pelaku juga menjadi penyebab dirinya melakukan perbuatan sadis tersebut.
Cemburu dengan Korban
Selain itu, dirinya mengaku cemburu terhadap sang istri yang kesannya sudah diduga tidak setia terhadap dirinya. Ia juga telah memberi peringatan terhadap istrinya tersebut. "Ada kesan dia tak setia lagi sama saya. Tapi saya tak bisa membuktikannya. Saya sudah memperingatkannya," ujar pelaku.
Tak hanya itu, sebelum melakukan eksekusi ke istrinya itu, pelaku yang memang emosi karena menduga istrinya sudah tak setia lagi, mendengar suara gaib dari dalam rumah. Suara gaib itu memberi petunjuk dan mendorong pelaku, untuk melakukan perbuatan biadab tersebut.
Pelaku yang awalnya berusaha melawan akhirnya tak kuasa. Da mengambil parang untuk memotong hewan kurban dan langsung ke kamar istrinya. "Saya melawan, saya mengucap, tapi suara itu terus terdengar dan ada kekuatan yang mendorong saya melakukan itu. Dan akhirnya terjadilah kejadian itu," tutur pelaku.
Pelaku juga menceritakan jika dirinya juga mendapat bisikan gaib untuk melarikan diri ke arah hutan di daerah Muara Lembu, Kecamatan Singingi. Bahkan saat dirinya di ATM di Muara Lembu, suara gaib itu melarang dan mengarahkan pelaku untuk pergi ke arah hutan dengan menyeberang Sungai Singingi.
Bahkan di dalam hutan, menurut pelaku, suara gaib itu pun selalu terdengar, seperti menuntun pelaku. Ia tidur di gubuk-gubuk peninggalan warga dengan memakan dedaunan dalam dua hari pelariannya. "Saya hanya ikut suara itu. Di ATM sampai ke hutan, saya makan daun, suara itu yang membisikkan saya. Ya semoga istri saya meninggal dalam keadaan syahid," pungkas pelaku di hadapan penyidik.
Sementara itu, Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang didampingi Kasat Reskrim AKP Shilton kepada wartawan menjelaskan kronologi penangkapan pelaku, dilakukan sejak pelaku melarikan diri. Para anggota Polres Kuansing yang mengejar pelaku, sampai harus ikut tidur di hutan mengawasi gerak gerik pelaku.
Pelaku yang merasa diintai sempat lari mengarungi Sungai Singingi. namun, tak lama kembali lagi di gubuk awal tempat ia menginap. Pihak polisi mengambil siasat penyisiran dengan mendesak pelaku untuk kembali menyeberang ke arah pemukiman warga. Setibanya ia salah satu rumah kosong di daerah Muara Lembu, barulah pelaku bisa diringkus.
Kapolres juga mengatakan, pihaknya juga akan memeriksa kejiwaan pelaku di Pekanbaru, setelah mendengar keterangan pelaku yang dinilai tak masuk akal. Sedangkan untuk kesehatan fisik pelaku sudah diperiksa oleh Dokkes Polres Kuansing dan dinyatakan sehat. "Dari apa yang pelaku sampaikan, ada pernyataan pelaku yang tidak masuk akal. Jadi kami akan membawa pelaku untuk pemeriksaan kejiwaannya di Pekanbaru segera," terang Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru yang juga wakil kepala sekolah di SMPN 4 Kuantan Tengah bernama Juniwarti (51) tewas bersimbah darah, ditemukan tersandar dikasur dalam kamarnya oleh anaknya inisial Z, pada Senin (24/02/2025) pagi. Rupanya masih mengenakan baju daster warna merah dan sarung warna coklat.
Di bagian leher korban ditemukan luka yang cukup parah mengeluarkan darah segar. Korban ditemukan pertama kali, oleh anaknya yang masih duduk di kelas II SMA. Menurut seorang tetangga korban, pada pagi yang tengah hujan lebat itu, anak korban berteriak minta tolong ke rumah tetangganya.
Dirinya meminta tolong agar ibunya bisa diselamatkan karena sedang terluka parah. Para tetangga yang mendengar kabar dari anak korban langsung melihat ke rumah korban. Benar saja, korban sudah tak bergerak, tersandar di tempat tidur. Darah sudah menggenang di lantai. Tak lama berselang, pihak kepolisian pun datang ke lokasi bersama pihak medis untuk mengevakuasi korban ke RSUD Teluk Kuantan dan akhirnya ke RS Bhayangkara Polda Riau, sebelum akhirnya dimakamkan di Pekanbaru pada Selasa (25/02/2025) kemarin.(cr/kmx)