Temui Gubri, Permaskab Meranti Usulkan Perbaikan Infrastruktur dan Penanggulangan Kemiskinan

Riau Jumat, 04 Juli 2025 - 15:48 WIB  |   Redaktur : Hendri Agustira  
Temui Gubri, Permaskab Meranti Usulkan Perbaikan Infrastruktur dan Penanggulangan Kemiskinan

Ketua Umum Permaskab Meranti, Ir Nazaruddin Nasir beserta jajaran pengurus menyerahkan plakat kepada Gubernur Riau, Abdul Wahid. (CR/ist)

PEKANBARU(CR)-Perkumpulan Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti (Permaskab Meranti) melakukan kunjungan kehormatan dan audiensi dengan Gubernur Riau, Abdul Wahid, pada Jumat (04/07/2025) di Ruang Kerja Gubernur Riau. Rombongan dipimpin langsung  Ketua Umum Permaskab Meranti, Ir Nazaruddin Nasir yang akrab disapa Irvan Nasir, didampingi sejumlah jajaran pengurus. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Gubernur Abdul Wahid yang turut didampingi Penjabat Sekdaprov Riau, Job Kurniawan, serta Kepala Dinas Pariwisata Riau, Ronny Rahmat.

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Nazaruddin menyampaikan bahwa maksud kunjungan tersebut adalah sebagai bentuk silaturahmi serta perkenalan resmi antara pengurus Permaskab Meranti dengan pimpinan Pemerintah Provinsi Riau. “Kami juga ingin menyampaikan aspirasi dan masukan langsung dari masyarakat Kepulauan Meranti, yang sampai hari ini masih menghadapi tantangan cukup berat,” ujar Nazaruddin.

Dalam pemaparannya, Nazaruddin menyoroti tingginya angka kemiskinan di Meranti yang mencapai 23 persen, tertinggi di Provinsi Riau. Selain itu, kondisi infrastruktur dasar masih jauh dari layak. "Beberapa hal mendesak antara lain perbaikan Jembatan Panglima Sampul di Tebingtinggi Barat dan Jembatan Perawang di Tasik Putri Puyu. Juga abrasi pantai di pulau-pulau terluar seperti Rangsang dan Merbau yang semakin parah, yang merupakan kewenangan Provinsi" jelasnya.

Tak hanya itu, Nazaruddin juga menyinggung bahaya narkoba yang sudah merambah desa-desa terpencil di Meranti. "Saking parahnya, sekarang bukan hanya koran atau TNI yang masuk desa. Narkoba juga sudah masuk desa dan menyasar anak-anak SMP," ungkapnya prihatin.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan apresiasi atas perhatian dan masukan yang disampaikan. Ia menyatakan Pemprov Riau sangat memahami situasi di Meranti sebagai kabupaten termuda di Riau, dan tengah menggodok langkah-langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan. “Salah satu prioritas kami adalah mengatasi pengangguran. Saat ini, hampir tidak ada lapangan kerja formal di Meranti. Selain PNS, hanya ada sedikit kilang sagu dan arang. Akibatnya, banyak yang memilih mengadu nasib ke Malaysia,” kata Wahid.

Sebagai bagian dari solusi jangka menengah dan panjang, Wahid menyampaikan bahwa Pemprov Riau berencana mengembangkan Pulau Rangsang sebagai kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ) untuk logistik, dengan memanfaatkan potensi lalu lintas maritim yang padat di Selat Malaka.

"Pulau Rangsang juga akan dikembangkan sebagai sentra pembangkit listrik tenaga surya untuk ekspor ke Singapura dan Malaysia. Rencana ini sudah kami tuangkan dalam RPJMD Provinsi dan telah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Pusat dalam pertemuan di Jakarta beberapa hari lalu," ujarnya.

Selain itu, Gubernur juga menginformasikan bahwa PLN akan segera membangun jaringan listrik bawah laut ke Kepulauan Meranti, sehingga seluruh desa dapat teraliri listrik secara merata. Pertemuan ditutup dengan penyerahan Nota Aspirasi dan Usulan Pembangunan Strategis Kabupaten Kepulauan Meranti oleh Ketua Umum Permaskab Meranti kepada Gubernur Riau, disertai dengan penyerahan plakat dan sesi foto bersama. Diharapkan kunjungan kehormatan dan audiensi dengan Gubernur Riau bukan sekedar seremonial tetapi menjadi langkah awak menuju perubahan.(tra/rel) 

Redaktur : Hendri Agustira





Berita Lainnya

KT-Pematang Panjang - HUT 75 Kampar